Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Universitas Muhammadiyah Tangerang

Bermitra Dengan Pelaku Startup Digital Wiranesia – PARINKRAF TARGET ONE VILLAGE ONE SCOUT

Jumat, 28 Mei 2021, pada sesi akhir acara halal bihalal Dosen dan Struktural Fakultas Pariwisata dan Industri Kreatif, telah dilakukan penandatanganan naskah kerjasama (MOU) antara  Universitas Muhamamadiyah Tangerang dengan Yayasan Wiranesia, sebuah lembaga NGO yang memiliki anggota sekitar 3000 pelaku aktif startup digital tersebar di dalam dan luar negeri.

Dalam sambutan halal bihalal sekaligus penanda dimulainya perkuliahan di lingkungan UMT TA 2021, Dr. Ahmad Amarullah, M.Pd selaku Rektor berharap agar naskah kerjasama tidak hanya menjadi dokumen tidur atau sleeping document, karena dalam penilaian akreditasi yang akan dilihat adalah implementasi dari kesepakatan kerjasama tersebut.

Dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Dr. Zalzulifa, M.Pd selaku Dekan Parinkraf-UMT melihat bahwa Kerjasama UMT dengan Wiranesia bisa menjadi media picu bangun IBU-MBC sebagai Startup Digital model inkubasi kolaborasi Dosen  dan Mahasiswa di empat Program Studi (Pariwisata, Periklanan, Transportasi, Desain Komunikasi Visual). Bahkan Kerjasama yang diinisiasi oleh Bapak Suhendra selaku dosen praktisi matakuliah kewirausahaan ini sejalan dengan arahan Sesditjen Dkti, Paristiyanti Nurwadani dimana Startup Digital bakal menjadi Mata Kuliah Wajib. seperti yang terdapat dalam artikel ini https://www.kompas.com/edu/read/2021/05/12/154654571/sesditjen-dikti-startup-digital-bakal-menjadi-mata-kuliah-wajib.

Peran unit inkubator juga menjadi bagian dari upaya memastikan 8 elemen  Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) benar-benar terpenuhi sehingga institusi perguruan tinggi khususnya bagi program studi vokasi benar-benar link and match dengan tuntutan industri. Adapun delapan elemen ini, antara lain:

(1) Kurikulum harus disusun bersama selain memenuhi aspek hard skill juga soft skill; (

2) Pembelajaran harus berdasarkan project base untuk memastikan hard skill dan peningkatan karakter mahasiswa terjamin Ketika belajar dan bekerja diterapkan bukan sekedar teori;

(3) Partisipasi praktisi dan instruktur dari industri wajib ditingkatkan secara signifikan minimal 50 jam per semester per prodi agar mahasiswa mendapatkan skill yang relevan dengan industri;

(4) Kewajiban  satu semester magang di dunia kerja dan jika memungkinkan satu tahun;

(5) Punya sertifikasi dan kompetensi yang tepat baik lulusan maupun dosen, instruktur sesuai sektor industry;

(6) Memastikan dosen secara rutin mendapatkan update teknologi dan pelatihan dari dunia kerja  untuk memastikan seberapa sering mereka mendapatkan pendalaman, refresh dan upgrading dari dunia industry;

(7) Program Studi memiliki riset terapan untuk mendukung teaching factory atau teaching industry yang ada di dalam perguruan tinggi dimulai dari suatu kasus atau kebutuhan di suatu industry;

(8) Adanya komitmen serapan untuk merekrut lulusan perguruan tinggi di dunia kerja.

Dr. Faransyah Agung Jaya, SE, MSF, ACC selaku CEO Wiranesia sambil membuka situs https://wiranesia.org/ menjelaskan bahwa Wiranesia Foundation memiliki badan hukum Yayasan Wirausaha Sosial Teknologi Indonesia dengan Nomor AHU-0000794.AH.01.05 yang disingkat WIRANESIA pada tanggal 3 Oktober 2019 dengan visi menjadi think thank untuk menciptakan ekosistem dan platform kewirausahaan pelaku UMKM di Indonesia melalui sinergi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan antara lain Pemerintahan, Swasta, Institusi Pendidikan, Komunitas dan Media di setiap Kabupaten dan Kota agar ekonomi Indonesia memiliki pondasi yang kuat berbasis ekonomi kerakyatan​​​​​​​. Sebagai bentuk sinergi caturdharma perguruan tinggi muhammadiyah, pihak wiranesia menawarkan program kerja kongrit dalam bentuk srtifikasi empat program unggulan yang bisa diikuti oleh dosen maupun mahasiswa, yaitu: DIGINESIA, sebuah Gerakan Kewirausahaan Digital bermitra dengan para pemangku kepentingan antara lain Pemerintahan, Swasta, Institusi Pendidikan, Komunitas dan Media.

INKUBATOR, sebuah Inkubator kewirausahaan dengan lima program Inkubasi yang terintegrasi untuk membantu para Pelaku UMKM naik kelas berdasarkan omset usahanya. DIGIPRENEUR, sebutan untuk para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang sudah mengikuti tahapan inkubasi kewirausahaan digital yang dijalankan oleh Wiranesia. DIGIMENTOR, para pelaku UMKM yang sudah memahami kewirausahaan digital kemudian diajak menjadi Mentor Wirausaha di Kabupaten atau Kotanya untuk membantu Pelaku UMKM lainnya untuk naik kelas.

Selaras dengan program aksi yang sudah berlangsung oleh komunitas wiranesia serta adanya program Pemuda Penggerak Desa Wisata, Parinkraf melalui startup digital yang akan dibuat oleh tim inkubator Bisnis dan Usaha Muhammadiyah Business Centre  (IBU-MBC) menargetkan  tercipta dan tersebarnya SDM Kreatif One Village One Scout selaras dengan program lainnya untuk saling melengkapi yang sudah terlebih dahulu digulirkan seperti One Village One Product dan One Family  One Scholar. Ini juga menjadi bagian dari upaya menggerakkan jejaring kader pandu di tingkat organ pedesaan dengan tagline IBU-MBC Hidupkan Ranting Majukan Persyarikatan Untuk Indonesia Hebat (zl)

Berbagai Cara kami lakukan termasuk berkegiatan dalam Program ini agar Fakultas Pariwisata dan Industri Kreatif (PARINKRAF) Universitas Muhammadiyah Tangerang lebih dikenal di kalangan masyarakat luas dan pada akhirnya Masyarakat Banten menentukan pilihannya untuk berkuliah di UMT khususnya di Fakultas Pariwisata dan Industri Kreatif.

Salam Parinkraf Pilihan Terbaik

Dr. Zalzulifa, M.Pd

Leave a Comment

Your email address will not be published.

*
*