MDMC Gelar Rangkaian Simulasi Penanggulangan Bencana dan Penutupan Kegiatan Rakernas 2023
TANGERANG, UMT – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) gelar rangkaian Simulasi Penanggulangan Bencana dan Penutupan Kegiatan Rakernas 2023, di Ruang Terbuka Milik Universitas Muhammadiyah Tangerang, Minggu (09/07/2023).
Sebelum lakukan kegiatan Simulasi Evakuasi Penanggulangan Bencana tim K3 Universitas Muhammadiyah Tangerang menyampaikan Safety Breafing yang akan disampaikan oleh Bapak Ujang selaku Koordinator Safety Breafing Panitia Lokal Rakernas MDMC 2023. Ujang akan memberikan brieafing alur evakuasi mulai dari Gedung Aula Jenderal Sudirman kemudian menuju titik kumpul pada lahan parkir milik Universitas Muhammadiyah Tangerang.
Ujang menuturkan proses simulasi dimulai saat terjadinya gempa sehingga para peserta harus bisa melakukan penyelamatan diri saat terjadinya bencana alam seperti Gempa Bumi.
“Para peserta bisa melakukan bersujud, melindungi kepala dan bertahan pada tempat peserta yang berada saat ini,” tutur ujang.
Selanjutnya akan dipandu yang seperti disampaikan oleh Bapak Ujang untuk memimpin doa dan akan dipandu oleh Budi Santoso sebagai Ketua Penyelenggara Rakernas MDMC 2023.
Sebelum memandu memimpin doa Budi Santoso melakukan yel-yel MDMC terlebih dahulu agar para peserta tidak merasa tegang. Budi Santoso mengungkapkan bahwa saat-saat akhir dalam perjalanan MDMC, kami tentu berterimakasih mewakili panitia yang telah memfasilitasi baik Panitia Pusat, Panitia UMT, Maupun Panitia Tangerang Raya dan Banten.
“Sekali lagi ini bagian dari akhir perjalanan dari Rakernas tentu banyak yang kita dapatkan selama berakernas ini, ambil kebaikan-kebaikanNya, kemudian bawa kewilayah tadi malam kita sudah Rencana Tindak Lanjut (RTL) anda telah menuangkan janji-janji komitmen kepada kita semuanya bahwa turunan dari Rakernas tersebut yaitu Rakerwil. Rakerwil itu para peserta sudah menyantumkan,” ujar Budi Santoso.
“Selepas ini nanti kita akan bersama-sama mengikuti agenda-agenda akhir sampai dengan penutupan nanti, kita berdoa semoga seluruh rangkaian sampai akhir di Ridhoi oleh Allah SWT,” tuturnya.
Selanjutnya setelah prosesi berdoa dan nasehat dari Budi Santoso, Alarm Gempa Bumi dalam Simulasi Penanggulangan Bencana ini sudah dibunyikan oleh Petugas dan Para peserta turut mengikuti petunjuk yang telah disampaikan oleh Ujang yaitu menunduk seperti bersujud disamping Kursi seperti dalam Simulasi tersebut.
Setelah ada pemberitahuan dari Petugas para peserta Simulasi Penaggulangan Bencana dituntun oleh Panitia untuk Evakuasi menuju tempat yang sudah disediakan saat evakuasi Bencana Alam seperti Gempa Bumi yaitu berada di Tempat Parkir yang dimiliki oleh UMT.
Setelah prosesi Evakuasi Simulasi Penanggulangan Bencana LRP PP Muhammadiyah / MDMC turut melakukan Penutupan Kegiatan Rakernas pada Tempat Parkir yang dimiliki oleh UMT. Pada prosesi penutupan ini turut mengundang Ketua PWM Banten Samsudin, Wakil Ketua PWM Banten Ahmad Amarullah sekaligus menjabat sebagai Rektor UM Tangerang dan Wakil Ketua PWM Banten yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor I UM Tangerang.
Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang dalam sambutanNya menuturkan bahwa memang tentu ini menjadi bagian resiko tinggal disebuah negara yang memang berada di garis tektonik yang memungkinkan dan berpeluang terjadinya Gempa Bumi. Pada kawasannya Pendidikan dan Kampus yang ada UMT nya, itu menurut pengurus PDM periode awal yang kebetulan Ketua BMKG Tangerang dan pernah menjadi Kanwil di Medan, Beliau menuturkan wilayah tersebut bebas dari Gempa Bumi.
“Mudah-mudahan itu adalah sebuah pernyataan yang didasari oleh data-data yang mereka punya, termasuk Gedung UMT pun Insya Allah akan selalu terhindar dari gempa karena dia berada dipesisir aliran Sungai Cisadane mungkin disitu ada kekuatan tertentu dimana seluruh rongga-rongga yang ada didasar bumi ini di isi oleh air sehingga tangguh menjadikan lingkungan ini bebas dari bencana,” ujarnya.
“Maka kami kira Pimpinan Pusat menetapkan lokasi di UMT akan aman apa yang barangkali kemungkinan-kemungkinan bisa terjadi. Dalam kondisi ini UMT tidak boleh lengah, maka tadi simulasi yang luar biasa seperti kejadian yang sebenarnya sehingga tetangga pada bingung. Ini saya kira situasi yang membuat suasana menjadi tegang ketika ada sirine, ambulan dan lain-lain,” tuturnya.
Setelah sambutan Rektor UMT, selanjutnya Ketua PWM Banten dalam sambutanNya menuturkan Indonesia ini yang dinyatakan daerah rawan bencana tapi justru Muhammadiyah itu yang paling hebat menangani bencana. Hal ini memberikan inspirasi dan membuat pesantren bencana Muhammadiyah sudah unggul mengatasi sebelum pesantrennya didirikan untuk kebencanaan alam itu.
“Memang menghadapi musibah harus 2 yang kita garap yang pertama adalah pengembangan ilmu dari ilmu itu nanti akan lahir pengalaman-pengalaman. Secara keilmuan bencana itu perlu ada prodi-prodi khusus tentang prodi tentang banjir dan prodi yang mengatasi bencana berupa tempat sehingga ilmu kita bertambah semakin banyak tawakal kita kepada Allah. Insya Allah sebanyak ilmu itu bencana itu tidak akan berakhir akan terus berkelanjutan yang penting kita diberikan kesiapan untuk menerima itu,” tuturnya.
“Yang kedua perlu aspek keimanan kenapa aspek keimanan karena di Qur’an itu tidak bisa orang sanggup mengatasi bencana secara keseluruhan dan tuntas. Musibah itu kepunyaan Allah, tidak ada yang steril dari musibah, dari musibah ke musibah telah diterima oleh orang-orang sholeh sebelum kita, belajarlah mengatasi dari kebakaran dari pembakaran Nabi Ibrahim, Belajarnya mengatasi banjir dari Perahunya Nabi Nuh, Belajarlah kita dari angin puting beliung yang telah menimpa umat-umat terlebih dulu. Inilah aspek keimanan kita yang harus kita tanamkan,” ujarnya.
Setelah sambutan Rektor dan Ketua PWM, Para peserta rakernas menyanyikan lagu syukur dan menyanyikan yel-yel MDMC pada Rakernas ini.