JADI SYARAT UTAMA KELULUSAN,UMT GELAR ITTIBA SECARA BLENDED SYSTEM

Tangerang – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) mengikuti kegiatan Ittiba di Auditorium Jendral Sudirman, Kamis (1/04/2020). Acara yang di ikuti 3500 Mahasiswa ini di laksanakan secara blended system yaitu sebagian dengan melaksanakan secara online dan 30 mahasiswa yang hadir di auditorium sebagai perwakilan fakultas sekaligus pengukuhan peserta Ittiba.
Kegiatan keagamaan bertajuk Internalisasi Tauhid Islam Berkemajuan dan Ujian Komprehensif AIKA ( ITTIBA & UK ) dengan tema Optimalisasi, Implementasi Nilai- Nilai Islam dan Kemuhammadiyahan Menuju Masyarakat yang Berkemajuan yang diikuti oleh mahasiswa semester akhir.
Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang, Ahmad Amarullah mengatakan, kegiatan itu diperuntukkan bagi mahasiswa tingkat akhir sebelum mereka mengikuti sidang skripsi.
“Jadi mereka yang mau skripsi ini harus punya SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijasah), salah satunya dari Ittiba,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan Ittiba ini sebagai pengganti Daarul Arqam. Dijelaskannya, Daarul Arqam adalah ujian untuk mahasiswa program strata tiga (S3), sehingga tak sesuai dengan mahasiswa program strata satu (S1), maka dipilihlah Ittiba.
“Jadi mulai tahun ini diganti karena Daarul Arqam ukurannya S3, jangan sampai nanti mutu dari Daarul Arqam tidak sesuai. Maka diganti dengan Internalisasi Tauhid Islam Berkemajuan. Mudah-mudahan ini bagian aktualisasi mahasiswa untuk dapat menerapkan ilmunya ke masyarakat ,jelasnya.
Salah satu pemateri yang hadir yaitu Seketaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. Ia mengapresiasi kegiatan pembekalan untuk calon sarjana tersebut, terutama dalam pemahaman tauhid keimanan yang berkemajuan.
“Supaya nanti setelah mereka terjun ke masyarakat ada yang mengontrol bahwa yang paling baik itu iman,” ucapnya.
Menurutnya, para akademisi atau mahasiswa yang sudah menyelesaikan perkuliahannya harus bisa mengontrol sistem dan batinnya untuk menjadi lebih baik.
Selain itu, Dalam kegiatan ini Muhammadiyah dan menegasakan bahwa kejadian teroris yang di lakukan atas nama islam adalah bukan sebenarnya islam seperti itu, dengan mengkaitkan tauhid dan keimanan sebagai pondasi utama , maka dengan adanya kegiatan ini kami berharap kegiatan ittiba ini mampu memberikan wawasan kepada mahasiswa dalam perspektif ketauhidan islam yang berkemajuan dan optimalisasi, implementasi nilai-nilai islam dan kemuhammadiyahan menuju masyarakat yang berkemajuan.ungkapnya